KOMBES POL M DOERJAT

Beberapa jalan di Jawa Timur menggunakan nama beliau sebagai nama jalan, sebagai tokoh Polisi Republik Indonesia (Kepala Polisi Provinsi Jawa Timur Pertama) yang gugur ditangan gerombolan PKI pada tanggal 10 November 1948 bersama RMTA Soerjo yang dikenal sebagai Gubernur Jawa Timur era Pertempuran Surabaya.

Mobil mereka dihentikan oleh gerombolan PKI di desa Brogo Ngawi. RMTA Soerjo, Kombes Pol M Duryat dan Kompol Suroko diseret serta dianiaya secara keji di hutan Peleng dan kemudian dibunuh, ketiga mayat beliau baru ditemukan empat hari setelah kejadian oleh seorang pencari kayu bakar di Kali Klakah Ngandu, Desa Bangunrejo Lor, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi.

Saat meletus Pemberontak PKI di Madiun pada 18 September 1948 Kombes Pol M Doerjat selaku Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur memanggil Komandan Mobrig Besar Jawa Timur Insp Pol Tk 1 Moehammad Jasin dan Komandan Mobrig Karesidenan Surabaya Insp Pol Tk 2 Soetjipto Danoekoesoemo untuk menghadapnya di Blitar. Mereka membuat rencana operasi pasukan penumpasan pemberontak dengan komposisi sebagai berikut :
Kepolisian Negara Republik Indonesia Jawa Timur membentuk satu pasukan dari 2 Kompi Mobrig Besar Jawa Timur dan 2 Kompi Mobrig Karesidenan Surabaya, Insp Pol Tk 2 Imam Bachri dari Mobrig Karesidenan Surabaya ditunjuk menjadi Komandan Batalyon dan sebagai Kepala Staf Batalyon ditunjuk Insp Pol Tk 2 Abdoel Rahman.
Batalyon Mobrig menempuh rute Nganjuk-Brebek-Sawahan-Dungus-Madiun, rute tersebut memotong Gunung Wilis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENEMBAKAN KAPAL PERANG BELANDA TERPEDO DI TELUK SIBOLGA dan SEJARAH NAMA MERIAM LUNCIUS BUATAN MOBRIG.