TOKO BETSU KAISATSU TAI ERA JEPANG DI TAPANULI..
Pada saat Pemerintahan Bala tentara Jepang berada di Indonesia, di tiap-tiap Keresidenan dibentuk Kepolisian Keresidenan di sebut “CHIANG-BO” dan Kepolisian Keresidenan ini membawahi Kantor Kepolisian Kabupaten disebut “KEISATSU-SYO” dan juga membawahi Kesatuan cadangan yang disebut “ TOKO BETSU KAISATSU TAI” yang dalam bahasa Indonesianya “ PASUKAN POLISI ISTIMEWA”.
TOKO BETSU KAISATSU TAI dibentuk pada tahun 1943 yang anggotanya berasal dari Polisi-Polisi remaja lulusan dari Pendidikan Polisi Keresidenan yang pada umumnya dari Bangsa Indonesia, para calon anggotanya di asramakan mendapat Pendidikan dan latihan kemiliteran dari Tentara Jepang baik yang diadakan di Indonesia maupun yang dikirim keluar Negeri, hasilnya gembelengan tersebut menjadikan anggota TOKO BETSI KAISATSU TAI menjadi terlatih, berdisiplin tinggi, terorganisir rapi dan memiliki persenjataan yang lengkap sehingga kesatuan ini merupakan Kesatuan yang tangguh dan lengkap.
Di suatu tempat di daerah Balige tepatnya di pinggiran Danau Toba dalam Keresidenan Tapanuli ada seorang Pemuda yang bernama “MAS KADIRAN” berumur 22 tahun anggota dari Kesatuan Polisi Balige berpangkat JUNSO BUTYO (KOMANDAN POLISI) yang baru kembali mengikuti Pendidikan di SYONATOU SINGAPURA, tak lama kemudian MAS KADIRAN di pindahkan ke SIBOLGA diangkat sebagai Pelatih “TOKO BETSU KAISATSU TAI “ Sibolga, setelah beberapa lama di Sibolga MAS KADIRAN di pindahkan ke NATAL dan diangkat sebagai “ KEPALA TOKO BETSU KAISATSU TAI NATAL”.
Dengan adanya Pembentukan “ Tentara Rakyat Jepang (GIYOGUN) maka Pasukan “TOKO BETSU KAISATSU TAI Keresidenan TAPANULI di bubarkan oleh Pemerintah Jepang dan sebagian Anggota TOKO BETSU KAISATSU TAI dimasukkan pada Pasukan “GYOGUN” dan sebagian lagi dimasukkan pada “POLISI UMUM JEPANG” dan MAS KADIRAN di pindahkan ke SIBOLGA dengan jabatan sebagai STAF CHIANG-BU (Markas Polisi Jepang Keresidenan Tapanuli ).
Pada waktu berada di Sibolga MAS KADIRAN beserta teman-teman Polisi lainnya di tangkap oleh KOMPETAI ( POLISI MILITER JEPANG), di tuduh sebagai mata-mata Sekutu. Dalam Tahanan itu MAS KADIRAN mendapat siksaan yang sangat berat dari KOMPETAI, namun dalam Pemeriksaan berikutnya MAS KADIRAN dan kawan-kawan tidak terbukti sebagai mata-mata Tentara sekutu di Tapanuli dan maka mereka semua dibebaskan dan bekerja kembali. MAS KADIRAN di pindahkan ke Balige menjadi Wakil Kepala Polisi Umum Kabupaten Toba di Balige.
#Mas Kadiran kelak menjadi Dan Sat Brimob Polda Sumut pertama.
Komentar
Posting Komentar